Pengelolaan Konflik Orang Tua-Remaja DalamKeluarga Jawa

Tujuan dari penelitian ini adalah memahami secara mendalam pengelolaan konflik yang dilakukan orang tua dan remaja dalam menghadapi situasi konflik. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Informan penelitian ini adalah Ayah, Ibu dan Anak yang berasal dari 3 keluarga. Hasil pene...

Volledige beschrijving

Bewaard in:
Bibliografische gegevens
Hoofdauteur: Ningsih, Anik Dwi (Auteur)
Formaat: Boek
Gepubliceerd in: 2012.
Onderwerpen:
Online toegang:Connect to this object online
Tags: Voeg label toe
Geen labels, Wees de eerste die dit record labelt!
Omschrijving
Samenvatting:Tujuan dari penelitian ini adalah memahami secara mendalam pengelolaan konflik yang dilakukan orang tua dan remaja dalam menghadapi situasi konflik. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Informan penelitian ini adalah Ayah, Ibu dan Anak yang berasal dari 3 keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah yang sering memicu konflik orang tuaremaja adalah masalah bermain, pulang terlambat, dan tidak segera melaksanakan perintah orang tua. Perilaku anak yang melakukan kesalahan lebih dari satu kali membuat orang tua merasa marah, jengkel, kecewa, dan frustasi. Perilaku orang tua ketika marah adalah membentak anak dengan nada keras, mengomel, dan memberikan hukuman fisik. Orang tua akan menenangkan diri setelah terjadi konflik dengan anak dengan cara berdiam diri. Orang tua merasa menyesal karena telah menghukum anak dan anak merasa menyesal karena telah berbuat salah. Ada kemauan dari pihak orang tua dan pihak anak untuk menyelesaikan konflik dan hubungan orang tua dan anak kembali membaik. Pengelolaan konflik yang dilakukan dalam keluarga Jawa termasuk dalam jenis pengelolaan konflik yang konstruktif. Terdapat 3 tipe pengelolaan konflik yang digunakan dalam menyelesaikan masalah yaitu; (1) pemecahan masalah positif dengan melakukan diskusi, (2) keterlibatan konflik yang melibatkan kata-kata kasar dan pemberian hukuman, dan (3) penarikan diri yang digambarkan dengan menghindari permasalahan, menghindari pembicaraan, dan menjauhkan diri.
Beschrijving item:https://eprints.ums.ac.id/20315/1/Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20315/3/Bab_1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20315/4/Bab_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20315/6/Bab_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20315/10/Bab_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20315/12/Bab_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20315/13/Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20315/15/Naskah_Publikasi.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20315/18/lampiran.pdf