Pengaruh Kekuatan Las Berbahan Kuningan Terhadap Proses Pengelasan Tig Dan Oxy-Acetylene

Pengelasan pada logam kuningan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan menggunakan las asetylen dan las TIG. Tujuan dari penelitian ini adalah embandingkan kedua cara pengelasan tersebut ditinjau dari sifat fisik (komposisi kimia, struktur mikro) dan sifat mekaniknya (kekuatan impak...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Suprapto, Agus (Author), , Ir. Agus Riyanto, M.T (Author), , Ir. Agus Yulianto, M.T (Author)
Format: Book
Published: 2013.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pengelasan pada logam kuningan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan menggunakan las asetylen dan las TIG. Tujuan dari penelitian ini adalah embandingkan kedua cara pengelasan tersebut ditinjau dari sifat fisik (komposisi kimia, struktur mikro) dan sifat mekaniknya (kekuatan impak dan tarik). Material yang digunakan berupa plat kuningan C28000 dengan tebal 5 mm dan lebar 30 mm. Masing-masing spesimen dilas dengan las asetilin dan las TIG pada sambungan kampuh V dengan sudut 45°. Pengujian yang dilakukan antara lain uji fisis dan uji mekanis, untuk uji fisis yaitu uji komposisi kimia dengan menggunakan standar pengujian ASTM E62, kemudian uji struktur mikro dengan menggunakan standar pengujian ASTM E3, untuk uji mekanis yaitu uji kekuatan impak menggunakan standar pengujian JIS-Z2202 No. 4, dan uji kekuatan tarik menggunakan standar pengujian JIS-2210 No. 13. Hasil penelitian menunjukkan bahan berupa kuningan dengan kadar Cu = 58,3% dan seng Zn = 36,3%. Sedangkan unsur tambahan lain berupa timbal, Pb (2,21%), timah Sn (1,14%), dan juga unsur lain yang sangat kecil (<1%), seperti Mn (0,0324%), Fe (0,639%), Ni (0,413%), Si (0,0851%) dan Mg (0,005%), Cr (0,0153), Al (0,473). Sedangkan pada daerah las terlihat adanya unsur Cu (terang) dan Zn (gelap) yang yang terpisah. Dari hasil uji diketahui kekuatan impak rata-rata tertinggi terletak pada raw material yaitu 0,412 joule/mm2,sedangkan pada proses pengelasan TIG yaitu 0,175 joule/mm2 dan pada pengelasan acetylene yaitu 0,11 joule/mm2. Kekuatan tarik maksimum dimiliki oleh material yang belum mengalami pengelasan yaitu sebesar 474,677 N/mm2, untuk proses pengelasan TIG Sebesar 375,422 N/mm2, dan pada proses pengelasan asetilin sebesar 304,437 N/mm2
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/23979/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23979/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23979/4/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23979/6/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23979/8/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23979/9/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23979/11/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/23979/13/LAMPIRAN_..pdf
https://eprints.ums.ac.id/23979/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf