Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi De Quervain Syndrome Dextra Dengan Modalitas Infra Red, Ultra Sound, Dan Terapi Latihan Di Puskesmas Kartasura

Latar Belakang: De Quervain Syndrome merupakan penyakit dengan nyeri pada daerah prosesus stiloideus akibat inflamasi kronik pembungkus tendon otot abduktor polisis longus dan ekstensor polisis brevis setinggi radius distal dan jepitan pada kedua tendon tersebut.Untuk penanganan yang efektif dan efi...

Deskribapen osoa

Gorde:
Xehetasun bibliografikoak
Egile Nagusiak: Dewi, Fitri Kusuma (Egilea), , Arif Pristianto, SSt.FT.,M.Fis (Egilea)
Formatua: Liburua
Argitaratua: 2013.
Gaiak:
Sarrera elektronikoa:Connect to this object online
Etiketak: Etiketa erantsi
Etiketarik gabe, Izan zaitez lehena erregistro honi etiketa jartzen!
Deskribapena
Gaia:Latar Belakang: De Quervain Syndrome merupakan penyakit dengan nyeri pada daerah prosesus stiloideus akibat inflamasi kronik pembungkus tendon otot abduktor polisis longus dan ekstensor polisis brevis setinggi radius distal dan jepitan pada kedua tendon tersebut.Untuk penanganan yang efektif dan efisien, maka dilakukan pemriksaan fisioterapi antara lain pemeriksaan nyeri dengan Visual Analogue Scale (VAS) dan pemeriksaan LGS dengan Goniometer. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi De Quervain Syndrome Dextra. Hasil : Setelah pemberian tindakan fisioterapi selama 6 kali yaitu terjadi perubahan intensitas nyeri diam, nyeri tekan, nyeri gerak ekstensi, dan nyeri gerak abduksi. Untuk penurunan intensitas nyeri diam dari nilai VAS 12 mm menjadi 10 mm, untuk nyeri tekan menurun dari nilai 34 menjadi 20, sedangkan nyeri gerak ekstensi dari nilai VAS 41 mm menjadi 8 mm, dan nyeri gerak saat abduksi menurun dari nilai 43 mm menjadi 22 mm. Peningkatkan lingkup gerak sendi, saat aktif T1 F : 20º-0º-15º menjadi T6 : 50º-0º-25º, T1 S : 25º-0º-0º menjadi T6 S : 50º-0º-0º. Peningkatkan lingkup gerak sendi saat pasif, T1 F : 25º-0º-15º menjadi T6 F : 50º-0º-15º, T1 S : 30º-0º-0º menjadi T6 S : 50º-0º-0º. Kesimpulan : Modalitas fisioterapi berupa Ultra Sound (US) memberikan efek dominan terhadap penurunan nyeri baik nyeri diam, gerak maupun nyeri tekan, dimana nyeri gerak disertai dengan pemberian Hold relax stretching. Sedangkan Infra Red meningkatkan elastisitas jaringan karena berfungsi sebagai pre eliminary excercise.
Alearen deskribapena:https://eprints.ums.ac.id/25524/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25524/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25524/4/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25524/5/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25524/6/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25524/7/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25524/9/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25524/20/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/25524/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf