Analisis Kelengkapan Administrasi Dan Potensial Interaksi Pada Resep Racikan Di Lima Apotek Kota Surakarta Tahun 2012
Apoteker wajib melakukan skrining resep yang meliputi kelengkapan administrasi, keseuaian farmasetis, dan kesesuaian klinis untuk menjamin legalitas suatu resep dan meminimalkan kesalahan pengobatan. selain kelengkapan resep banyak timbul permasalahan pada saat pembuatan obat resep racikan. Peneliti...
Na minha lista:
Main Authors: | , |
---|---|
Formato: | Livro |
Publicado em: |
2014.
|
Assuntos: | |
Acesso em linha: | Connect to this object online |
Tags: |
Adicionar Tag
Sem tags, seja o primeiro a adicionar uma tag!
|
Resumo: | Apoteker wajib melakukan skrining resep yang meliputi kelengkapan administrasi, keseuaian farmasetis, dan kesesuaian klinis untuk menjamin legalitas suatu resep dan meminimalkan kesalahan pengobatan. selain kelengkapan resep banyak timbul permasalahan pada saat pembuatan obat resep racikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelengkapan administrasi dan mengkaji kemungkinan terjadi potensi interaksi pada resep racikan di lima apotek kota Surakarta. Penelitian ini bersifat deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif. Metode pengambilan sampel resep racikan dengan menggunakan tabel krejcie. 5528 lembar resep racikan masuk di lima apotek kota Surakarta tahun 2012 dan diambil sampel 602 lembar resep. Kemudian diolah dan dianalisis kelengkapan administrasi serta potensi interaksi yang terjadi. Hasil penelitian menunjukan bahwa resep racikan yang dilayani di lima apotek kota Surakarta belum memenuhi aspek kelengkapan administrasi sesuai dengan peraturan berlaku. Kejadian kelengkapan administrasi resep yang ditulis oleh dokter yaitu nama dokter (99,33%), SIP (Surat Ijin Praktek) (82,40%), alamat dokter (98,23%), paraf dokter (78,23%), tanggal penulisan resep (97,67%), nama pasien (99%), alamat pasien (44,10%), dan umur pasien (67,11%). Potensi interaksi yang terjadi adalah inkompatibilitas kimia terjadi reaksi asam basa (0,99%), perubahan warna (0,16%), inkompatibiltas fisika terjadi adsorbsi (0,16%), meleleh dan lembab (0,33%), interaksi farmakokinetik (1,16%), interaksi farmakodinamik (1,83%), dan interaksi obat dengan makanan (1,99%). |
---|---|
Descrição do item: | https://eprints.ums.ac.id/28077/19/NASKAH_PUBLIKASI.pdf https://eprints.ums.ac.id/28077/1/COVER-INTISARI.pdf https://eprints.ums.ac.id/28077/2/BAB_1.pdf https://eprints.ums.ac.id/28077/6/BAB_2.pdf https://eprints.ums.ac.id/28077/8/BAB_3.pdf https://eprints.ums.ac.id/28077/9/BAB_4.pdf https://eprints.ums.ac.id/28077/14/DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/28077/15/LAMPIRAN.pdf |