Kadar Protein Dan Organoleptik Yoghurt Susu Kedelai ( Soyghurt) Dengan Penambahan Gula Dan Sari Buah Nanas ( Ananas Comosus)

Susu kedelai adalah susu nabati yang berasal dari kedelai. Susu kedelai merupakan cairan berwarna putih seperti susu sapi, yang terbuat dari kedelai. Pada susu kedelai terdapat kandungan off-flavour atau sering disebut dengan "langu". Salah satu cara yang dilakukan dan dapat meningkatkan n...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Wiratmawati, Alvionita (Author), , Dra. Suparti, M.Si (Author)
Format: Book
Published: 2014.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Susu kedelai adalah susu nabati yang berasal dari kedelai. Susu kedelai merupakan cairan berwarna putih seperti susu sapi, yang terbuat dari kedelai. Pada susu kedelai terdapat kandungan off-flavour atau sering disebut dengan "langu". Salah satu cara yang dilakukan dan dapat meningkatkan nilai gizi susu kedelai adalah dengan cara fermentasi yoghurt. Tujuan penelitian ini adalah adalah mengetahui sifat organoleptik dan kadar protein yoghurt susu kedelai dengan penambahan gula dan sari nanas dengan konsentrasi berbeda. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan untuk penelitian ini adalah rancangan acak lengkap ( RAL), rancangan pola faktorial dengan 2 faktor, yaitu penambahan gula dan sari buah nanas dengan konsentrasi yang berbeda, (G): gula, G0: gula 0%; G1: 7,5%; G2: 10%; G3: 12,5%, (N): sari nanas, N0: 0%; N1: 5%; N2: 10%; N3:15%. Hasil penelitian menunjukkan kadar protein tertinggi terdapat pada perlakuan G3N3 dengan penambahan gula 12,5% dan sari nanas 15% yaitu 34,37gr, sedangkan kadar protein paling rendah terdapat pada perlakuan G0N0 dengan penambahan gula 0% dan sari nanas 0% yaitu 13,855gr. Uji organoleptik warna soyghurt putih pucat terdapat pada perlakuan G0N0 dan warna kuning pada perlakuan G3N3. Pada aroma tidak harum terdapat pada perlakuan G0N0 dan G0N1, sedangkan aroma harum terdapat pada perlakuan N2N3, N3N0, N3N2, dan N3N3. Pada rasa tidak asam terdapat pada perlakuan G0N0, dan rasa asam terdapat pada perlakuan G0N2, G0N3, G1N2, G1N3, G2N1, G2N2, G2N3.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/28467/1/2.Halaman_Depan_NEW.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28467/2/3.BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28467/4/4.BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28467/5/5.BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28467/6/6.BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28467/8/7.BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28467/10/8.daftar_pustaka_new%2C%2C.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28467/12/9.lampiran_new.pdf
https://eprints.ums.ac.id/28467/14/11.NASKAH_PUBLIKASI_NEW.pdf