ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengkaji penggunaan aspek gramatikal dalam wacana monolog Tajuk Rencana paada surat kabar Suara Merdeka (2) Mengkaji penggunaan aspek leksikal dalam wacana monolog Tajuk Rencana paada surat kabar Suara Merdeka. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. T...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2010.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengkaji penggunaan aspek gramatikal dalam wacana monolog Tajuk Rencana paada surat kabar Suara Merdeka (2) Mengkaji penggunaan aspek leksikal dalam wacana monolog Tajuk Rencana paada surat kabar Suara Merdeka. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Teknik penyediaan data dalam penelitian ini yaitu dengan teknik dokumentasi.Teknik analisis data dengan metode padan dan agih. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik Pilah Unsur Penentu (PUP), dan teknik lajutan yang digunakan adalah teknik parafrase, dan teknik ganti. Dari hasil analisis, aspek gramatikal yang ditemukan dalam Tajuk Rencana Suara Merdeka edisi Bulan September 2009 adalah Pengacuan, penyulihan, pelesapan, dan perangkaian (konjugsi). Pada Tajuk Rencana Suara Merdeka edisi September 2009 terdapat pengacuan persona pertama dan persona ketiga baik jamak maupun tunggal. Pengacuan persona kedua tidak ditemukan dalam Tajuk Rencana Suara Merdeka. Pengacuan persona pertama lebih didominasi bentuk jamak, yakni kita. Penggunaan bentuk kita pada Tajuk Rencana Suara Merdeka menyiratkan bahwa pembuat Tajuk Rencana, yaitu redaktur merasa terlibat dalam tuturan yang dituliskannya, tidak hanya pembaca. Pengacuan demonstratif waktu pada Tajuk Rencana Suara Merdeka edisi bulan September 2009 terjadi variasi dalam penggunaannya, yakni sekarang, kemarin, dan yang akan datang.. Aspek leksikal yang terdapat pada Tajuk Rencana Suara Merdeka meliputi (1) repetisi (pengulangan), (2) sinonimi (padan kata), (3) kolokasi (sanding kata), (4) hiponimi (hubungan atas-bawah), (5) antonimi (lawan kata), dan (6) ekuivalensi (kesepadanan). Repetisi dalam Tajuk Rencana Suara Merdeka dimaksudkan untuk memberikan tekanan terhadap isi dari wacana dan subjek yang sedang dibicarakan. Antonimi digunakan sebagai oposisi makna satuan lingual yang satu dengan satuan lingual yang lain yang muncul dalam satu wacana. Tajuk Rencana Suara Merdeka menggunakan kolokasi ketika menyajikan topik wacana khusus yang memiliki jaringan atau keterkaitan antar kata-kata pembentuk wacana. Hubungan kesepadanan yang terdapat pada wacana Tajuk Rencana Suara Merdeka tidak begitu banyak ditemukan. Tajuk Rencana Suara Merdeka banyak menggunakan variasi kata sehingga proses yang sering terjadi adalah subsitusi. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/7076/1/A310040094.PDF https://eprints.ums.ac.id/7076/2/A310040094.PDF https://eprints.ums.ac.id/7076/3/A310040094.PDF |