PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PENGUASAAN KOMPETENSI MERAKIT RANGKAIAN KONTROL PADA MOTOR LISTRIK DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 12 BANDUNG: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI Kompetensi Kejuruan Kelistrikan Pesawat Udara SMK Negeri 12 Bandung

• Main Author: Yuri Dulhadi, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2012-07-17.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/101858/1/s_te_0609026_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/101858/2/s_te_0609026_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/101858/3/s_te_0609026_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/101858/4/s_te_0609026_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/101858/5/s_te_0609026_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/101858/6/s_te_0609026_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/101858/7/s_te_0609026_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General); T Technology (General); TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering

Penerapan model pembelajaran Inquiry Training dilatarbelakangi hasil observasi awal yang menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran pada kompetensi Merakit Rangkaian Kontrol Motor Listrik kompetensi dasar Merakit Rangkaian Kontrol Motor Listrik Forward - Reverse untuk Keperluan Pesawa Udara di kelas XI-I memiliki beberapa kendala seperti proses pembelajaran berpusat pada guru, kurangnya keaktifan siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, kurangnya keterbukaan dan kegiatan interaksi antara guru-siswa dan interaksi siswa-siswa. Hal ini berdampak pada pencapaian hasil belajar siswa hanya 3 siswa dari 33 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan profil kegiatan pembelajaran, sehingga dari hasil gambaran tersebut peneliti bersama guru dapat menyusun rencana perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari beberapa tahap yaitu rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi aktivitas guru, pedoman observasi aktivitas siswa, lembar evaluasi akhir pembelajaran, dan lembar penilaian praktikum. Adapun hasil penelitian setelah dilakukan tindakan, observasi dan refleksi diperoleh peningkatan kualitas mengajar guru pada siklus I sebesar 2,44 dengan kategori 'sedang', pada siklus II sebesar 3,44 dengan kategori 'baik' dan pada siklus III sebesar 3,74 dengan kategori 'sangat baik'. Jumlah siswa yang aktif sesuai dengan pengamatan dilapangan pada siklus I sebesar 54,97%, pada siklus II sebesar 75,53% dan pada siklus III sebesar 94,05% dari seluruh siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran Inquiry Training. Hasil belajar siswa pada setiap siklus diperoleh nilai rata-rata pada siklus I sebesar 56, pada siklus II sebesar 78 dan pada siklus III sebesar 90. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75 pada siklus I sebanyak 0 siswa, pada siklus II sebanyak 20 siswa, dan pada siklus III sebanyak 27 siswa. Dari hasil wawancara dengan observer dan siswa, pembelajaran Inquiry Training mampu membangkitkan motivasi, lebih terarah, lebih terfokus dalam mengikuti pembelajaran dan lebih efektif dalam memanfaatkan waktu belajar. Kegiatan interaksi guru-siswa dan siswa-siswa lebih terbuka sehingga kesulitan siswa bisa teratasi. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan selama penerapan model pembelajaran Inquiry Training dapat meningkatkan aktivitas kegiatan pembelajaran guru dan siswa serta hasil belajar siswa. Kata kunci : Model Inquiry Training, PTK, hasil belajar siswa