PEMBUATAN FILM BERBASIS TEPUNG BIJI HANJELI (Coix lacryma-jobi) DAN EKSTRAK BUNGA KENCANA UNGU (Ruellia simplex) SEBAGAI INDIKATOR KERUSAKAN UDANG

Kerusakan udang segar ditandai dengan proses degradasi protein yang dapat meningkatkan pH udang, dan menghasilkan amina biogenik yang berbahaya jika terkonsumsi berlebih oleh konsumen. Pendeteksian dini kerusakan udang dilakukan untuk menjaga keamanan pangan, salah satunya dengan menggunakan film in...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Permata Maratussolihah, - (Author)
Format: Book
Published: 2023-08-25.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kerusakan udang segar ditandai dengan proses degradasi protein yang dapat meningkatkan pH udang, dan menghasilkan amina biogenik yang berbahaya jika terkonsumsi berlebih oleh konsumen. Pendeteksian dini kerusakan udang dilakukan untuk menjaga keamanan pangan, salah satunya dengan menggunakan film indikator. Penelitian ini membuat film indikator berbasis tepung biji hanjeli (Coix lacryma-jobi) dan penambahan ekstrak bunga Ruellia simplex (EBRS). Penelitian bertujuan untuk mengarakterisasi bahan baku film indikator yang terdiri dari tepung biji hanjeli dan ekstrak bunga Ruellia simplex (EBRS), mengetahui konsentrasi optimum EBRS agar film indikator efektif dalam memantau kerusakan udang, dan mengetahui karakteristik sifat film. Metode penelitian terdiri dari ekstraksi dan karakterisasi EBRS, pembuatan film kontrol hanjeli dan film indikator dengan konsentrasi EBRS 6%, 8%, dan 10% (b/b), optimasi konsentrasi EBRS berdasarkan parameter CIELAB, dan mengarakterisasi sifat fisik, mekanik, dan struktur film kontrol dan film optimum. Hasil menunjukkan bahwa larutan EBRS mengalami perubahan warna seiring perubahan pH dari 1 hingga 12, dan diperoleh kadar antosianin pada larutan ekstrak sebesar 1037 mg/L. Film indikator EBRS 8% adalah yang efektif menginformasikan perubahan kesegaran udang melalui perubahan warna film, yaitu udang segar (film bewarna ungu), udang hampir rusak (film bewarna abu-abu), dan udang rusak (film bewarna hijau). Hasil karakteristik film kontrol dan film indikator EBRS 8% (b/b) menunjukkan bahwa penambahan EBRS menurunkan nilai kekuatan tarik, meningkatkan sifat kelarutan, swelling, nilai perpanjangan putus tetapi tidak mempengaruhi ketebalan dan sifat laju transmisi uap air film. Penambahan EBRS 8% (b/b) pada film berbasis tepung biji hanjeli, menghasilkan film indikator yang mampu mengomunikasikan pendeteksian dini terkait kerusakan udang. Kata kunci: Film Indikator, Tepung biji hanjeli, Bunga Ruellia simplex, Parameter warna CIELAB, Kerusakan udang. Indications of shrimp spoilage are the increase in shrimp ph due to protein degradation, and the production of biogenic amines that endanger consumer health. Therefore, early detection of shrimp spoilage is important to maintain food safety. In this study, a film based on hanjeli seed flour (Coix lacryma-jobi) was developed into an indicator film with the addition of Ruellia simplex flower extract. It aims to characterization of indicator film raw materials, to determine the optimum concentration of EBRS for an effective indicator film in monitoring shrimp spoilage, and to determine the film properties. The research method consisted of extraction and characterization of EBRS, preparation of hanjeli control film and indicator film with EBRS concentration of 6%, 8% and 10% (w/w), optimization of EBRS concentration based on CIELAB parameters, and characterization of control film and optimum film indicator properties. The results show that the EBRS changes color as the pH changes from 1 to 12, and the anthocyanin content in EBRS is 1037 mg/L. The 8% EBRS indicator film is effective in monitoring shrimp deterioration through changes in film color: fresh (purple), almost spoiled (gray), and spoiled (green). The property test results showed that the addition of EBRS decreased the tensile strength value, increased the solubility, swelling, and elongation at break value, but does not affect film thickness and water vapor transmission rate of the film. The addition of EBRS 8% (b/b) to a hanjeli film produces an indicator film that can detect shrimp deteirotaion earlier. Keywords: Indicator film, Hanjeli seed flour, Ruellia simplex flower, CIELAB colour parameters, Shrimp spoilage.
Item Description:http://repository.upi.edu/103051/8/S_KIM_1903678_Tittle.pdf
http://repository.upi.edu/103051/2/S_KIM_1903678_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/103051/3/S_KIM_1903678_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/103051/4/S_KIM_1903678_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/103051/5/S_KIM_1903678_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/103051/6/S_KIM_1903678_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/103051/7/S_KIM_1903678_Appendix.pdf