KAJIAN SASTRA LISAN MANTRA PANGBUNGKEM, PANARIK DAN PANANGKAL DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT
Penelitian ini memaparkan setiap analisis mantra pangbungkem, panarik dan panangkal yang berada di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Adapun alasan yang melatarbelakangi penelitian ini yaitu, pandangan masyarakat setempat yang menganggap mantra sebagai hal tabu dan tidak sedikit beranggapan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2016-06-20.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini memaparkan setiap analisis mantra pangbungkem, panarik dan panangkal yang berada di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Adapun alasan yang melatarbelakangi penelitian ini yaitu, pandangan masyarakat setempat yang menganggap mantra sebagai hal tabu dan tidak sedikit beranggapan bahwa mantra berhubungan dengan mahluk halus yang biasa tersebar di daerah perkampungan. Dengan adanya penelitian ini membuktikan bahwa sastra lisan berupa mantra tidak hanya tersebar di daerah perkotaan seperti daerah Lembang yang menurut letak geografis daerah transisi lintas kota. Sementara itu, penelitian ini melibatkan mantra sebagai objek kajian. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan teori keilmuan folklor modern sehingga, penelitian tidak hanya menganalisis sebatas pada teks melainkan konteksnya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu, metode yang diawali dengan mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian di analisis. Selanjutnya, pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan objektif, antropologis dan semiotika. Pendekatan objektif digunakan sebagai langkah untuk analisis teks. Pendekatan antropologis digunakan sebagai langkah untuk memaparkan konteks mantra pangbungkem, panarik dan panangkal. Pendekatan semiotika digunakan sebagai langka untuk menganalisis makna yang terkandung di dalam teks mantra pangbungkem, panarik dan panangkal. Kerangka penelitian ini meliputi analisis struktur teks, analisis konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi dan makna. Berdasarkan isinya dua dari tiga mantra memiliki fungsi yang sama yaitu, mantra yang memiliki fungsi sebagai tolak bala. Sedangkan teks lainnya berfungsi sebagai mantra untuk membungkamkan mulut seseorang agar mematuhi perintah yang diinginkan oleh penutur. Adapun konteks dari ketiga mantra berkembang di tengah masyarakat yang dapat dibilang maju yaitu, di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dan tidak sedikit masyarakat setempat masih memiliki kepercayaan kepada roh nenek moyang (animisme) dan tidak sedikit akulturasi budaya yang masih terlihat. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/23560/1/S_IND_1106289_Title.pdf http://repository.upi.edu/23560/2/S_IND_1106289_Abstract.pdf http://repository.upi.edu/23560/3/S_IND_1106289_Table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/23560/4/S_IND_1106289_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/23560/5/S_IND_1106289_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/23560/6/S_IND_1106289_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/23560/7/S_IND_1106289_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/23560/8/S_IND_1106289_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/23560/9/S_IND_1106289_Bibliography.pdf http://repository.upi.edu/23560/10/S_IND_1106289_Appendix.pdf |