PENGARUH PERKECAMBAHAN DAN KOMBINASI PERKECAMBAHAN-ELISITASI MENGGUNAKAN JAMUR TEMPE TERHADAP PROFIL ASAM AMINO NON PROTEIN PADA KORO PEDANG (Canavalia ensiformis L.)

• Main Author: Asri Ardiantika, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2019-08-29.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/42051/1/S_KIM_1500922_Title.pdf; http://repository.upi.edu/42051/2/S_KIM_1500922_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/42051/3/S_KIM_1500922_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/42051/4/S_KIM_1500922_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/42051/5/S_KIM_1500922_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/42051/6/S_KIM_1500922_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/42051/7/S_KIM_1500922_Appendix.pdf
• Keywords: L Education (General); QD Chemistry

Koro pedang (Canavalia ensiformis L.) adalah jenis kacang-kacangan yang mengandung senyawa anti nutrisi termasuk asam amino non protein. Asam amnio non protein merupakan sumber nitrogen organik yang memiliki efek terhadap kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perendaman, perkecambahan, kombinasi perkecambahan dan elisitasi menggunakan jamur tempe terhadap perubahan kandungan asam amino non protein pada koro pedang (Canavalia ensiformis L.). Metode yang digunakan meliputi preparasi sampel koro pedang, ekstraksi koro pedang dengan menggunakan pelarut metanol:air (1:1), analisis kandungan asam amino non protein dengan menggunakan instrumen HPLC/UV dan UPLC-ESI-QTOF. Hasil analisis dengan HPLC/UV menunjukkan bahwa ekstrak koro pedang yang diberi perlakuan berbeda memiliki jumlah puncak dan intensitas puncak yang berbeda. Analisis lebih lanjut menggunakan UPLC-ESI-QTOF menunjukkan bahwa terdapat 7 puncak senyawa yang secara tentative diduga merupakan asam amino non protein. Senyawa asam amino non protein tidak mengalami perubahan ketika koro pedang direndam selama 6 jam. Perkecambahan koro pedang menyebabkan hilangnya beberapa senyawa asam amino non protein dan menyebabkan terbentuknya senyawa baru yaitu lisinamida dan N8-asetilspermidina. Hilangnya beberapa senyawa asam amino non protein lebih lanjut terjadi pada saat koro pedang dielisitasi selain itu terdapat puncak senyawa baru yaitu L-fenilalanin, ectoin, asam p-aminohipurat dan asam 4-hidroksifenilpropionat. Senyawa-senyawa tersebut diduga merupakan senyawa fitoaleksin dari kelompok asam amino non protein. Jack bean (Canavalia ensiformis L.) is a type of legume that contains anti-nutritional compounds including non-protein amino acids. Amnio acid non-protein is a source of organic nitrogen which has an effect on health. The purpose of this study was to determine the effect of soaking, germination, combination of germination and elicitation using tempeh fungus on changes in non-protein amino acid content in jack bean (Canavalia ensiformis L.). The methods used include preparation of jack bean samples, extraction of jack bean using methanol: water (1: 1) solvent, analysis of non-protein amino acid content using HPLC/UV instruments and UPLC-ESI-QTOF. The analysis result by HPLC/UV showed jack bean with different treatment has different peak number and intensity. Further analysis using UPLC-ESI-QTOF showed jack bean has 7 peaks compound which tentatively were non-protein amino acids. Non-protein amino acid compounds not change in soaked jack bean. Germination jack bean causes lost some amino acid compound. Interestingly germinated jack bean has the new compound such as lysinamide and N8-acetylspermidine. The futher lost of some non-protein amino acid compound is further occur when jack bean is elicited, but there are also new compounds such as L-phenilanaline, ectoine, p-aminohippuric acid and 4-hydroxyphenylpropionic acid. These compounds are thought to be phytoalexin compounds from non-protein amino acid groups. Keywords: Jack bean; germination; elicitation; tempeh fungus; non-protein amino acids; mass spectroscopy spectrum.