MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS KOMPETENSI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Pendidikan Menengah Kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang produktif, yang langsung dapat bekerja di bidangnya setelah melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Sekolah Menengah kejuruan (SMK) sebagai bentuk Satuan Pendidikan Kejuruan sebagaimana ya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Lena Nuryanti, - (Author)
Format: Book
Published: 2005-01-31.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_55691
042 |a dc 
100 1 0 |a Lena Nuryanti, -  |e author 
245 0 0 |a MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS KOMPETENSI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 
260 |c 2005-01-31. 
500 |a http://repository.upi.edu/55691/1/D_ADPEND_0919844_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/55691/6/D_ADPEND_0919844_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/55691/5/D_ADPEND_0919844_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/55691/2/D_ADPEND_0919844_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/55691/7/D_ADPEND_0919844_chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/55691/4/D_ADPEND_0919844_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/55691/3/D_ADPEND_0919844_bibliography.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/55691/8/D_ADPEND_0919844_appendix.pdf 
520 |a Pendidikan Menengah Kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang produktif, yang langsung dapat bekerja di bidangnya setelah melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Sekolah Menengah kejuruan (SMK) sebagai bentuk Satuan Pendidikan Kejuruan sebagaimana yang ditegaskan dalam penjelasan pasal 15 UU SISDIKNAS merupakan pendidikan Menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang keahlian tertentu. Penyiapan manusia untuk bekerja bukan berarti menganggap manusia semata-mata sebagai faktor produksi, tetapi karena pembangunan ekonomi memerlukan kesadaran sebagai warganegara yang baik dan bertanggung jawab, sekaligus sebagai warga negara yang produktif. Pendidikan Menengah Kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip Investasi SDM (Human Capital investmeni5, selain meningkatkan produktivitas nasional, meningkatkan pula daya saing tenaga kerja di pasar kerja global. Untuk mampu bersaing di pasar global, SM K harus mengantisipasi bahwa lulusannya harus relevan dengan kebutuhan pasar kerja (demand driveri). Untuk itu substansi atau materi yang diajarkan di SM K disajikan dalam bentuk berbagai kompetensi yang dinilai penting bagi peserta didik dalam menjalani kehidupan sesuai dengan zamannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana para praktisi dan para penentu kebijakan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan Bidang keahlian Manajemen dan Bisnis program keahlian penjualan melaksanakan pengelolaan system pendidian kejuruannya hingga dapat menghantarkan para siswanya ke gerbang Dunia Kerja atau Duniia Usaha dengan predikat lulusan yang kompeten sesuai dengan standar Kompetensi Nasional yang telah ditentukan bersama oleh dunia usaha/dunia Industri dan dunia pendidikan.Penelitian telah dilakukan di tiga SM K Negeri yang ada di Kota Bandung para sisiwa selama ini telah membukukan bahwa dari hasil pembelajaran dan latihan kompetensi yang di sajikan di sekolah seperti praktek penjualan, pelayanan prima dan operasional mesin-mesin bisnis, ternyata tidak mengecewakan pihak dunia usaha, karena selama proses Praktek kerja lapangan feedback-nya ke sekolah cukup baik. Para lulusan cukup memiliki daya adaptasi dan daya saing yang tinggi Fenomena dilapangan dari hasil pnelitian dengan menggunakan uji statistik analisis Jalur (path analisys) bahwa pengaruh peformance kepala sekolah terhadap kompetensi siswa SMK jurusan Penjualan di Kota Bandung secara keseluruhan mencapai 17,88%, dan 21,28 % hal ini memberikan gambaran secara umum bahwa abilitas guru relatif berpengaruh terhadap kompetensi siswa sedangkan fasilitas pendidikan berpengaruh terhadap kompetensi siswa SMK Jurusan Penjualan mencapai 53, 42, %.Direkomendasikan pada penelitian selanjutnya untuk ranah yang sama agar menyertakan variable Komite Sekolah dan variable Dunia Usaha dalam arti dukungannya terhadap upaya pencapaian kompetensi siswa ditinjau dari sisi penyediaan Unit Usaha dan Sistem pengujian dan penilaian kompetensi bagi siswa. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/55691/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/55691  |z Link Metadata