ANALISIS KINERJA KEBERLANJUTAN RANTAI PASOK BERAS ORGANIK MENGGUNAKAN MULTIDIMENSIONAL SCALLING PADA KOPERASI GAPOKTAN SIMPATIK TASIKMALAYA
Masyarakat Indonesia telah banyak yang mulai memperhatikan pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan, sehingga sebagian masyarakat lebih memilih untuk mengonsumsi beras organik dibandingkan beras non-organik. Perubahan gaya hidup tersebut telah mendorong peningkatan permintaan pada produk beras or...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2022-08-25.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Masyarakat Indonesia telah banyak yang mulai memperhatikan pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan, sehingga sebagian masyarakat lebih memilih untuk mengonsumsi beras organik dibandingkan beras non-organik. Perubahan gaya hidup tersebut telah mendorong peningkatan permintaan pada produk beras organik. Hal ini menjadi faktor yang memicu semakin banyaknya produsen yang melakukan budidaya beras organik, salah satunya adalah Gapoktan Simpatik. Gapoktan Simpatik pada awalnya berhasil menembus pasar internasional, namun berhenti sejak tahun 2018. Hal ini menyebabkan turunnya permintaan karena hanya mengandalkan pasar lokal. Ditambah dengan banyaknya persaingan membuat Gapoktan Simpatik perlu melakukan peningkatan kinerja rantai pasok guna dapat bersaing dengan kompetitor. Manajemen rantai pasok merupakan aspek yang dapat digunakan dalam menghasilkan keunggulan kompetitif bagi suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kinerja rantai pasok berkelanjutan dengan mengukur status dan indeks keberlanjutan serta atribut sensitif yang mempengaruhi keberlanjutan dengan menggunakan teknis ordinasi Multidimensional Scalling (MDS) dan analisis Rapfish. Diperoleh hasil bahwa indeks keberlanjutan rantai pasok beras organik adalah pada dimensi ekonomi cukup berkelanjutan (67,78), dimensi sosial cukup berkelanjutan (68,24), dimensi lingkungan cukup berkelanjutan (64,26), sedangkan pada dimensi teknologi masuk pada kategori kurang berkelanjutan (48,18). Namun, secara keseluruhan nilai agregat keberlanjutan rantai pasok beras organik adalah 62,16 masuk dalam kategori cukup berkelanjutan. Indeks keberlanjutan ini masih bisa ditingkatkan dengan melihat dari indikator-indikator sensitif dari setiap dimensi yang perlu dilakukan perbaikan. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan strategi yang harus diprioritaskan untuk peningkatan keberlanjutan rantai pasok organik dengan memprioritaskan pada peningkatan kerjasama pada mitra-mitra di pasar ritel serta penerapan dan pengawasan GAP dan GHP secara lebih modern dan berteknologi tinggi untuk menjamin kualitas produk dan meningkatkan penjualan. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/82661/1/S_PEM_1805398_Title.pdf http://repository.upi.edu/82661/2/S_PEM_1805398_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/82661/3/S_PEM_1805398_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/82661/4/S_PEM_1805398_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/82661/5/S_PEM_1805398_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/82661/6/S_PEM_1805398_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/82661/7/S_PEM_1805398_Appendix.pdf |