PENGARUH TERAPI ORTOGRAFIS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PADA ANAK PENYANDANG DISLEKSIA (PENELITIAN SUBJEK TUNGGAL PADA ANAK KELAS 6 SD)

• Main Author: Asep Mardianto, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2022-08-30.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/82868/1/S_BSI_1806071_Title.pdf; http://repository.upi.edu/82868/2/S_BSI_1806071_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/82868/3/S_BSI_1806071_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/82868/4/S_BSI_1806071_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/82868/5/S_BSI_1806071_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/82868/6/S_BSI_1806071_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/82868/7/S_BSI_1806071_Appendix.pdf
• Keywords: L Education (General); PI Oriental languages and literatures

Berdasarkan riset ditemukan hingga 85% dari anak-anak usia sekolah mengalami disleksia. Untuk itu diperlukan suatu model yang dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam membantu anak disleksia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektivitasan penggunaan terapi ortografis dalam meningkatkan kemampuan menulis pada anak penyandang disleksia (penelitian subjek tunggal pada anak kelas 6 SD). Untuk mengetahui pengaruh penggunaan terapi ortografis dalam meningkatkan kemampuan menulis pada anak penyandang disleksia (penelitian subjek tunggal pada anak kelas 6 SD). Penelitian ini menggunakan metode subjek tunggal (single subject). Metode subjek tunggal berbeda dengan metode eksperimen yang lain. Pada metode ini tidak dilakukan pembagian kelompok antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol karena jumlah subjeknya terbatas. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Subjek mengalami peningkatan dalam proses memproduksi bahasa. Karena subjek dapat lebih fokus dalam menulis dan mengurangi perilaku melamun yang dapat memperlambat terjadinya produksi bahasa. (2) Subjek mengalam subjek mengalami peningkatan dalam proses memproduksi bahasa. Karena subjek dapat lebih fokus dalam menulis dan mengurangi perilaku melamun yang dapat memperlambat terjadinya produksi bahasa. (3) Subjek mengalami peningkatan dalam proses memproduksi bahasa. Karena subjek dapat lebih fokus dalam menulis dan mengurangi perilaku kesalahan dalam menulis yang dapat memperlambat terjadinya produksi bahasa.