PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DENGAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATA DIKLAT MELAKUKAN PEKERJAAN DASAR PERBAIKAN MOTOR LISTRIK(STUDI KASUS PADA SISWA KELAS 2 DI BALAI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN BANDUNG)

Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Sudent Teams Achievement Division) perlu diupayakan guna peningkatan penguasaan konsep, menumbuhkan kreatifitas serta penciptaan iklim yang kondusif dalam peningkatan keterampilan. Penerapan model kooperatif ini dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di SM...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Irma Sudirman, - (Author)
Format: Book
Published: 2008-06-24.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Sudent Teams Achievement Division) perlu diupayakan guna peningkatan penguasaan konsep, menumbuhkan kreatifitas serta penciptaan iklim yang kondusif dalam peningkatan keterampilan. Penerapan model kooperatif ini dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di SMK karena dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan membahas suatu masalah juga memotivasi siswa untuk aktif dan bisa bekerja sama. Penelitian tentang perbandingan Model Pembelajaran STAD dan konvensional ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan kedua model pembelajaran tersebut dan mengetahui perbandingan dari kedua model tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dimana subyek penelitian eksperimen pada skripsi ini, yaitu kelas 2E menggunakan model pembelajaran tipe STAD dan kelas 2G menggunakan Model Konvensional. Data pada penelitian ini adalah data kuantitatif berbentuk skor yang diperoleh dari hasil pre test dan post test siswa dengan tes bentuk obyektif (pilihan ganda) yang diolah menggunakan program SPSS 12, Microsoft Excel 2003 dan perhitungan manual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar yang signifikan antara model pembelajaran konvensional (1,24665) dan STAD (2,02335) dengan thitung = -6,113 dan signifikansi 0.000, sehingga diperoleh thitung > ttabel (97,5%)(58) (-2,011). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model STAD lebih baik dibandingkan dengan konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga model pembelajaran tipe STAD dapat digunakan sebagai model alternatif dalam pembelajaran
Item Description:http://repository.upi.edu/93781/2/s_te_020397_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/93781/3/s_te_020397_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/93781/2/s_te_020397_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/93781/1/s_te_020397_bibliography.pdf