PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN STUDI KASUS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN: Penelitian Tindakan Kelas Di SMA Negeri 6 Bandung

Selama ini siswa menganggap pelajaran PKn cenderung tidak menarik dan membosankan. Hal ini disebabkan karena pada umumnya metode pembelajaran PKn didominasi oleh metode ceramah sehingga siswa kurang berperan aktif dalam pembelajaran. Untuk itu, diperlukan suatu upaya dalam mengatasi permasalahan pad...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Yulia Widy Tami, - (Author)
Format: Book
Published: 2008-08-29.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_97973
042 |a dc 
100 1 0 |a Yulia Widy Tami, -  |e author 
245 0 0 |a PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN STUDI KASUS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN: Penelitian Tindakan Kelas Di SMA Negeri 6 Bandung 
260 |c 2008-08-29. 
500 |a http://repository.upi.edu/97973/1/s_pkn_042341_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/97973/2/s_pkn_042341_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/97973/3/s_pkn_042341_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/97973/4/s_pkn_042341_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/97973/5/s_pkn_042341_bibliography.pdf 
520 |a Selama ini siswa menganggap pelajaran PKn cenderung tidak menarik dan membosankan. Hal ini disebabkan karena pada umumnya metode pembelajaran PKn didominasi oleh metode ceramah sehingga siswa kurang berperan aktif dalam pembelajaran. Untuk itu, diperlukan suatu upaya dalam mengatasi permasalahan pada pembelajaran PKn yaitu dengan cara menerapkan metode pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa sehingga kemampuan berpikir siswa terutama berpikir kritis dalam menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah dapat berkembang. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mencoba meneliti tentang penggunaan metode pembelajaran studi kasus sebagai salah satu metode pembelajaran yang lebih membina siswa memahami materi pelajaran dan kemampuan berpikir kritis untuk memecahkan suatu permasalahan. Belajar tidak lagi dipandang sebagai suatu proses menerima informasi atau materi yang disasmpaikan guru, namun siswa belajar dengan menganalisis dan mencari informasi sesuai dengan pengetahuan yang telah ia miliki. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, sedangkan metodenya adalah deskriptif analisis dengan menggunakan teknik penelitian tindakan kelas. Tujuan utama dari PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan kinerja guru dalam menangani permasalahan dalam proses belajar mengajar dan praktik pembelajaran secara berkesinambungan. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X-3 dan guru PKn. Hasil penelitian yang penulis peroleh adalah (1) bahwa penggunaan metode studi kasus dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini dapat dilihat dari analisis 12 aspek kemampuan berpikir kritis siswa menunjukkan kerjasama yang baik antara siswa dan guru untuk belajar memahami dan menggunakan metode studi kasus, sehingga hasil yang diperoleh sangat memuaskan dengan meningkatnya kemampuan berpikir kritis siswa (2) tingkat antusiasme siswa tinggi karena guru telah berhasil melaksanakan perannya dalam menerapkan metode studi kasus dengan baik yaitu peran guru sebagai mediator, fasilitator, dan motivator dalam proses pembelajaran PKn dengan menggunakan metode studi kasus (3) pembelajaran dengan menggunakan metode studi kasus, dapat menciptakan suasana belajar yang demokratis karena nilai-nilai demokratis dapat tercermin dari : kerjasama siswa dalam kelompok diskusi, sikap saling menghargai dan menghormati pendapat antar siswa dengan sangat baik serta guru juga sudah dapat menghargai pendapat dari siswa hal ini, yang membuat suasana pembelajaran menjadi demokratis. Saran yang penulis ajukan adalah (1) Untuk lebih mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa guru harus lebih intensif untuk memberikan pertanyaan atau pernyataan yang memancing siswa untuk berpikir kritis (2) guru hendaknya memberikan stimulus yang baik berupa belajar yang menyenangkan dan tidak akan membuat siswa bosan dan jenuh, sehingga sebagai timbal balik dari stimulus yang diberikan guru maka siswapun merespon dengan baik juga (3) Dalam penciptaan suasana belajar yang demokratis dalam proses KBM di kelas diusahakan guru jangan terlalu terlalu dominan dan dikuasai oleh guru, namun lebih banyak melibatkan peran aktif siswa (student center) dalam pembelajaran. Sehingga terlihat adanya komunikasi dua arah dari guru ke siswa dan sebaliknya 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
690 |a LB1603 Secondary Education. High schools 
690 |a LC Special aspects of education 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/97973/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/97973  |z Link Metadata