FUNGSI DAN MAKNA TORTOR PANGURASON PADA UPACARA PANGURASON DI MASYARAKAT BATAK TOBA PROVINSI SUMATRA UTARA

Penelitian ini berjudul Fungsi dan Makna Tortor Pangurason pada Upacara Pangurason di Masyarakat Batak Toba Provinsi Sumatra Utara. Upacara Pangurason dilakukan untuk menyucikan dan membersihkan wabah penyakit dan juga merupakan upacara puncak pengkudusan masyarakat Batak Toba. Kegiatan ini bersifat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Batubara, Serly Bina Astuti (Author)
Format: Book
Published: 2010-08-23.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini berjudul Fungsi dan Makna Tortor Pangurason pada Upacara Pangurason di Masyarakat Batak Toba Provinsi Sumatra Utara. Upacara Pangurason dilakukan untuk menyucikan dan membersihkan wabah penyakit dan juga merupakan upacara puncak pengkudusan masyarakat Batak Toba. Kegiatan ini bersifat ritual, karena adanya keyakinan kebesaran Jahoba (Tuhan) yang memberikan rizki serta bencana yang berkaitan dengan kelangsungan hidup mereka sebagai peladang. Upacara tersebut terdapat unsur tari, salah satunya adalah Tortor Pangurason sebagian bagian inti dalam upacara Pangurason. Peneliti mencoba mengungkapkan dan menganalisis fungsi dan makna yang terkandung dalam Tortor Pangurason. Peneliti membatasi permasalahan melalui beberapa identifikasi masalah yakni meliputi: (1) bagaimana pelaksanaan Tortor Pangurason pada masyarakat Batak Toba di Desa Nabalga Kabupaten Tapanuli Utara, (2) bagaimana makna yang terkandung dalam Tortor Pangurason pada masyarakat Batak Toba, (3) bagaimana dukungan masyarakat terhadap Dalihan Natolu pada Tortor Pangurason. Tujuan penelitian ini adalah: (1) memberi pemahaman terhadap keberadaan pertunjukan Tortor Pangurason pada upacara ritual di Desa Nabalga yang dilakukan oleh masyarakat Batak Toba, (2) merupakan harapan terungkapnya realitas kehidupan Tortor Pangurason dalam ruang waktu tertentu pada masyarakat Batak Toba, (3) mendapatkan pemahaman tentang fungsi dan makna terhadap kehidupan Tortor Pangurason dan masyarakatnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan antropologi. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sampel yang digunakan adalah sampel terpilih. Dalam penulisan ini pun dilandasi dengan beberapa teori yang digunakan sebagai acuan yakni: teori fungsi dan kajian makna. Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa semua bentuk gerak tari memiliki simbol dan makna, khususnya pada Tortor Pangurason yang mengandung makna signifikan. Jika dilihat secara keseluruhan barulah tergambar fungsi dan makna yang terkandung pada gerak tari tersebut. Tortor Pengurason merupakan simbolisasi dari penghormatan rasa syukur kepada Jahoba dan roh nenek moyang, sehingga tergambar adanya persembahan yang diberikan oleh masyarakat Batak Toba yang diperkuat oleh Dalihan Natolu. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat melengkapi perbendaharaan keilmuan dan upaya pelestarian serta pengembangan khasanah tradisi budaya Indonesia.
Item Description:http://repository.upi.edu/9985/1/t_psn_0808764_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/9985/2/t_psn_0808764_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/9985/3/t_psn_0808764_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/9985/4/t_psn_0808764_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/9985/5/t_psn_0808764_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/9985/6/t_psn_0808764_bibliography.pdf