PENGARUH EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP PERUBAHAN HISTOPATOLOGI GINJAL MENCIT (Mus musculus L) GALUR Swiss Derived YANG DIINDUKSI MINYAK JELANTAH

Di Indonesia masyarakat lebih cenderung mengolah makanan dengan metode menggoreng. Bahan yang utama dalam menggoreng yang kurang diperhatikan oleh masyarakat adalah minyak goreng. Minyak goreng yang dipakai berulang-ulang dinamakan minyak jelantah. Minyak jelantah mengandung radikal bebas yang jika...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Agung Tri Prakoso, - (Author)
Format: Book
Published: 2016-10-13.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Di Indonesia masyarakat lebih cenderung mengolah makanan dengan metode menggoreng. Bahan yang utama dalam menggoreng yang kurang diperhatikan oleh masyarakat adalah minyak goreng. Minyak goreng yang dipakai berulang-ulang dinamakan minyak jelantah. Minyak jelantah mengandung radikal bebas yang jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kematian sel. Salah satu organ yang sensitif terhadap radikal bebas adalah ginjal. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya adalah pemanfaatan senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam daun teh hijau (Camellia Sinensis). Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental. Sampel yang digunakan adalah ekstrak daun teh hijau dengan dosis 0.5ml sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 30 ekor mencit, dengan ulangan tiap kelompok perlakuan dihitung menggunakan rumus Federer. Hasil penelitian diuji dengan uji One Way ANOVA dan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok perlakuan (p<0,05) serta pada analisis post hoc menggunakan uji Tamhane's menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok pemberian CMC dengan kelompok pemberian minyak jelantah (p<0,001) dan terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok pemberian minyak jelantah dan kelompok pemberian minyak jelantah disertai dengan teh hijau (p<0,001) dan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok pemberian CMC dan kelompok pemberian minyak jelantah disertai dengan teh hijau (p > 0,001). Hasil tersebut menunjukkan pengaruh teh hijau sebagai antioksidan pada kematian sel ginjal mencit akibat induksi minyak jelantah.
Item Description:http://repository.upnvj.ac.id/1690/1/AWAL.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/1690/2/ABSTRAK.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/1690/3/BAB%20I.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/1690/4/BAB%20II.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/1690/5/BAB%20III.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/1690/6/BAB%20IV.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/1690/7/BAB%20V.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/1690/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/1690/9/RIWAYAT%20HIDUP.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/1690/10/LAMPIRAN.pdf