FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI PUSKESMAS SUKMAJAYA PADA TAHUN 2016
Kanker serviks menjadi kanker terbesar kedua pada wanita dengan estimasi 445.000 kasus baru (84% kasus baru di dunia) dan penyebab 87% kematian pada wanita di negara berkembang. Hal ini disebabkan karena perilaku wanita yang tidak melakukan deteksi kanker serviks secara rutin, salah satunya dengan m...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2017-02-16.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Kanker serviks menjadi kanker terbesar kedua pada wanita dengan estimasi 445.000 kasus baru (84% kasus baru di dunia) dan penyebab 87% kematian pada wanita di negara berkembang. Hal ini disebabkan karena perilaku wanita yang tidak melakukan deteksi kanker serviks secara rutin, salah satunya dengan metode IVA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemeriksaan IVA pada WUS di Puskesmas Sukmajaya tahun 2016. Jenis penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan desain potong lintang dan sebesar 146 responden ditetapkan sebagai sampel penelitian menggunakan teknik acak sederhana. Kuesioner digunakan untuk mengidentifikasi perilaku IVA sebagai variabel dependen dan faktor predisposisi (umur, status pernikahan, tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan, sikap, status pekerjaan, tingkat sosial-ekonomi), faktor pemungkin (akses informasi, keterjangkauan jarak, keterjangkauan biaya) serta faktor penguat (dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan, dukungan kader kesehatan, penyuluhan) sebagai variabel independen. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan, faktor yang paling dominan menentukan perilaku IVA secara berurutan adalah tingkat pendidikan (OR=3,403), sedangkan faktor lainnya sebagai faktor protektif meliputi akses informasi (OR=0,272), dukungan petugas kesehatan (OR=0,163), sikap (OR=0,104) dan penghasilan WUS (OR=0,045). Hal tersebut menunjukkan perlunya peningkatan program promosi kesehatan berupa penyuluhan, sosialisasi dan konseling terutama untuk WUS yang berpendidikan tinggi. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upnvj.ac.id/4391/2/AWAL.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4391/1/ABSTRAK.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4391/3/BAB%20I.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4391/5/BAB%20II.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4391/4/BAB%20III.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4391/6/BAB%20IV.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4391/7/BAB%20V.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4391/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4391/9/RIWAYAT%20HIDUP.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4391/10/LAMPIRAN.pdf |