INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPIMOBILISASI SENDI UNTUK MENGURANGI NYERIPADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME
Carpal Tunnel Syndrome merupakan entrapment neuropaty dan paling sering terjadi. Terjadinya sindroma ini akibat adanya tekanan nervus medianus pada saat melewati terowongan karpal di pergelangan tangan tepatnya di bawah fleksor retinaculum yang menyebabkan nyeri dan keterbatasan gerak. Intervensi ya...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2015-07-30.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Carpal Tunnel Syndrome merupakan entrapment neuropaty dan paling sering terjadi. Terjadinya sindroma ini akibat adanya tekanan nervus medianus pada saat melewati terowongan karpal di pergelangan tangan tepatnya di bawah fleksor retinaculum yang menyebabkan nyeri dan keterbatasan gerak. Intervensi yang diberikan dapat berupa SWD dan Terapi Mobilisasi Sendi. Tujuan studi ini untuk menganalisa perubahan skala nyeri pada penderita CTS setelah di berikan intervensi SWD dan mobilisasi sendi selama 15 kali. Metode nya studi kasus,dengan menganalisa problem pada penderita CTS. Teknik pengambilan data dengan cara wawancara dan pengukuran pemeriksaan,waktu pengambilan data bulan juni sampai dengan Juli 2015 di Rsud Cengkareng. Data disajikan dan dianalisa secara deskritif. Intervensi SWD dengan dosis 5 kali seminggu selama 3 minggu dengan intensitas 60 watt selama 20 menit menggunakan metode contraplanar continuous dan mobilisasi sendi diberikan dengan dosis 5 kali seminggu selama 3 minggu selama 15 menit dengan pengulangan 3 kali. Hasil studi ini ditemukan pasien berjenis kelamin perempuan dengan usia 32 tahun dengan problem nyeri pada pergelangan tangan, kesemutan dan gangguan menggenggam. Setelah diberikan intervensi selama 15 kali terapi diperoleh nyeri gerak palmar fleksi aktif berkurang menjadi 1,5 dan gerak palmar fleksi pasif berkurang menjadi 0,3. Darihasil ini disimpulkan bahwa nyeri gerak palmar fleksi baik aktif maupun pasif berkurang setelah diberikan intervensi SWD dan mobilisasi sendi sebanyak 15 kali. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upnvj.ac.id/5012/2/AWAL.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5012/1/ABSTRAK.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5012/3/BAB%20I.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5012/4/BAB%20II.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5012/7/BAB%20III.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5012/11/BAB%20IV.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5012/6/BAB%20V.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5012/9/BAB%20VI.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5012/10/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5012/5/RIWAYAT%20HIDUP.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5012/8/LAMPIRAN.pdf |